Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) mengadakan kegiatan Pengesahan dan Sosialisasi Kebun Blok Fondasi Pohon Induk Bibit Buah Bersertifikat Agroekoteknologi Faperta Untirta di lahan Kampus Untirta, Kadu Ela, Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Jumat, 15 Desember 2023.
Hadir dalam kegiatan ini Rektor Untirta Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T., Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Rusmana Ir., M.P., Ketua LPPM Prof. Dr. Meutia, SE., MP., Prof. Dr. Nurmayulis, Ir., M.P., Dekan Faperta Dr. Ririn Irnawati, S.Pi., M.Si., Ketua Pelaksana Dr. Susiyanti, S.P., M.P., tenaga kependidikan dan mahasiswa Faperta Untirta, Babinsa Kecamatan Cadasari, Babinkamtibnas Kecamatan Cadasari, Perwakilan Lurah, RT RW Desa Kaduela, Kecamatan Cadasari, Pandeglang.
Ketua Pelaksana kegiatan Dr. Susiyanti mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya untuk mensinergikan antara program perguruan tinggi, dunia usaha, dan masyarakat sekitar yang diwujudkan dengan sertifikasi produk durian lokal Sisuka, yang disponsori oleh PT ABM selama kurun waktu dua tahun I nu bersama para petani di sekitar Kadu Ela dan Cileles, Kabupaten Lebak.
“Kami mendaftarkan durian Siseupah, Alpukat YM dan Rambutan Parakan agar menjadi komoditas dan unggulan daerah dari Pandeglang. Kerja itu sudah dua tahun selain menghasilkan bibit bersertifikat untuk para konsumen juga mahasiswa menghasilkan produk berupa olahan bunga telang, bio pestisida dan olahan lainnya. Ini berkat Kedaireka dan bisa meningkatkan IKU,” kata Dr. Susiyanti.
Guna mengaplikasikan program tersebut Kadaireka Untirta mendapatkan tiga set drone, alat pencacah, alat menanam dan alat pertanian lainnya.
Perwakilan PT ABM Rio mengungkapkan PT ABM merupakan perusahaan BUMD yang selain mengejar keuntungan tugas keduanya adalah memberikan manfaat kepada masyarakat.
“Salah satu upayanya kita menggandeng Faperta untirta menciptakan benih holtikultura buah dan sayur yang bisa diaplikasikan melakui teknologi yang sudah tersedia. Ini bisa menjadi awalan. Ke depan mudah-mudahan riset dari pertanian ini kita bisa juga berinovasi lanjutan terutama untuk menghadapi inflasi di daerah,” ungkapnya.
Dekan Faperta Dr. Ririn Irnawati, S.Pi., M.Si., mengatakan, lahan Untirta di Kadu Ela saat ini berkisar tujuh hektare dan direncanakan akan menjadi agroedupark sehingga bisa lebih masif memberikan manfaat kepada warga sekitar.
“Faperta sudah ada jurusan Peternakan dan membutuhkan stasiun lapang percobaan kebun produksi. Insya Allah ke depan lahan di Cadasari lebih bermanfaat, lebih produktif lagi,” katanya.
Rektor Untirta Prof. Fatah menyampaikan bahwa adanya kampus di Kadu Ela Cadasari merupakan amanah dari Bupati Pandeglang untuk menjadi objek riset, pusat unggulan tanaman lokal dan Menjadi pusat vokasi.
“Kami berpikir mencari sumber dana untuk pengembangan tanaman khas lokal Banten ini. Sebab saat ini pohon sirsak manggis dan manggis sudah jarang ditemui. Kita berguru ke IPB agar risetnya jalan. Ini jadi pusat riset pertanian khusus unggulan pangan khas Banten,” ujarnya.
“Hal luar biasa saya temui di Wageningen, Belanda. Tanah di Banten diambil untuk penelitian budidaya pisang. Mereka rajin mengoleksinya dan dirawat sedemikian apiknya. Kita malah banyak tanah pada ngegeletak tidak diopen. Mungkin tanah kita terlalu kaya. Jadi saya ingin di sini menjadi pusat perkembangan budidaya aneka ragam tanaman yang bisa kita impor karena menurut orang-orang di Eropa, ketika saya ke sana kemarin, pisang di Indonesia lebih gurih, mais dan enak,” imbuhnya