Fakultas Pertanian

Fakultas pertanian
universitas sultan ageng tirtayasa

RENSTRA Fakultas Pertanian

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) 2016-2020
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

KATA PENGANTAR

     Presiden pertama Republik Indonesia mengatakan pangan merupakan harga mati, dan pertanian merupakan jati diri bangsa. Mati hidupnya suatu bangsa tergantung pangan dan bagaimana bangsa Indonesia membangun pertaniannya. Saat ini, Indonesia mengalami kondisi dimana lahan pertanian menjadi sempit, nelayan dan petani banyak yang miskin. Harga gabah dijual rendah, sehingga banyak permasalahan yang timbul terkait pertanian di Indonesia. Belum selesainya urusan garam dan impor-impor bahan pokok membuat pertanian terpojok di negeri dimana semua bahan pangan bisa tumbuh. Di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) saat ini, Indonesia juga harus bersaing dengan Negara ASEAN lainnya, barang dan hasil pertaniannya mudah masuk ke Indonesia sehingga Indonesia harus bisa bersaing.
  Berbagai permasalahan itu sesungguhnya mudah diselesaikan dengan pertanian yang berkelanjutan. Pembangunan berbasis upaya peningkatan pertanian tentunya juga memberikan solusi untuk ketahanan pangan di masa yang akan datang. Terutama Provinsi Banten yang merupakan provinsi termuda yang pada tahun 2025 dapat bonus demografi yang tentunya juga akan mempengaruhi soal pangan. Sampai saat ini, Banten masih kekurangan produksi serealia dan juga pengembangan perikanan, sehingga Fakultas Pertanian Univeristas Sultan Ageng Tirtayasa mempunyai peran penting dalam menyelesaikan hal tersebut. Fakultas pertanian Untirta harus mampu menghasilkan lulusan yang langsung siap terjun di masyarakat dan mempunyai etos kerja yang tinggi di bidang pertanian.
    Untuk menghadapi tantangan tersebut Fakultas Pertanian menyikapi perubahan tersebut dengan merumuskan kebijakan-kebijakan yang mampu memberikan solusi. Dalam menyikapi perubahan pendidikan dewasa ini, dan juga melihat potensi pertanian di Provinsi Banten maupun nasional, maka Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) merumuskan hal-hal strategis melalui perencanaan dan analisis SWOT yang disesuaikan dengan arah Visi Misi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang dijabarkan kembali melalui Visi dan Misi Fakultas Pertanian.
Alhamdulillah Puji Syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah sehingga tersusunnya Rencara Strategis (Renstra) Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (FAPERTA – UNTIRTA) Tahun 2016 – 2025. Renstra ini disusun dengan pijakan hasil-hasil yang telah dicapai oleh pimpinan pada periode sebelumnya, dengan mempertimbangkan adanya perubahan dan perkembangan faktor internal maupun eksternal serta berdasarkan visi dan misi Fakultas Pertanian, yang akan digunakan sebagai pedoman dasar dalam pelaksanaan kegiatan di Fakultas Pertanian Untirta tahun 2016 – 2025.
    Buku Renstra ini berisi beberapa strategi pengembangan Fakultas Pertanian yang merupakan penjabaran Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi pengembangan akademika Fakultas Pertanian. Harapanya dengan ditetapkannya rencana strategis Fakultas Pertanian ini dapat menjadi acuan stakholder fakultas pertanian Untirta dalam menyusun program, kegiatan, dan target kinerja yang ingin dicapai tiap tahunnya, serta para pihak yang berkepentingan dalam membangun jeraing kerjasama baik nasional maupun internasional. Fakultas Pertanian mengajak seluruh stakeholder untuk membangun pendidikan pertanian yang bermutu, berdaya saing, dan kokoh baik Pemerintah Daerah, Provinsi, dan Nasional.

I. PENDAHULUAN

    Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) didirikan oleh Yayasan Pendidikan Tirtayasa pada tanggal 1 Oktober 1980 dan berkedudukan di Kabupaten Serang Provinsi Banten. Nama Sultan Ageng Tirtayasa diambil dari nama pahlawan nasional pewaris Kesultanan Banten keempat yang secara gigih menentang penjajahan Belanda dan berhasil membawa kejayaan dan keemasan Banten. Maksud dan tujuan didirikannya Untirta, salah satunya adalah untuk ikut serta dalam mencerdaskan masyarakat, khususnya masyarakat Banten, serta untuk membantu usaha-usaha pemerintah dalam bidang pendidikan umum.
    Pada awalnya Yayasan Pendidikan Tirtayasa menaungi Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH), Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) dan Sekolah Tinggi Teknologi (STT). Didirikannya Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) pada tanggal 1 Oktober 1981 merupakan embrio terbentuknya Untirta, sehingga tanggal ini dianggap sebagai tanggal berdirinya Untirta.
Untirta merupakan penggabungan dari STIH, STT dan STKIP, yang berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor: 0596/0/1984 tanggal 28 Nopember 1984 ditingkatkan statusnya menjadi Fakultas Hukum, Fakultas Teknik serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Selanjutnya dengan keputusan Mendikbud RI Nomor: 0597/0/1984 ketiga Fakultas tersebut ditetapkan dengan status terdaftar.
    Perkembangan Untirta semakin meningkat dengan didirikannya Fakultas Pertanian dan Fakultas Ekonomi berturut-turut dengan Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor: 0123/0/1989 tanggal 8 Maret 1989 dan Nomor: 0331/0/1989 tanggal
30 Mei  1989,  masing-masing  dengan  status  terdaftar. Selanjutnya pada tanggal 13 Oktober 1999 keluar Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 130 tentang Persiapan Pendirian Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa. Dengan keluarnya Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 tanggal 19 Maret tahun 2001 maka Untirta menjadi Perguruan Tinggi Negeri di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional.
    Pendirian Fakultas Pertanian Untirta berawal dari gagasan jajaran direksi berdasarkan SK Ketua Yayasan Pendidikan Tirtayasa Nomor : 020/YPT/VIII/1984 tanggal 31 Agustus 1984 dengan Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian. Sejalan dengan tuntutan masyarakat dan kebutuhan akan perlunya sarjana-sarjana pertanian yang bergerak dalam bidang produksi pertanian, maka pada tahun akademik 2000/2001 Fakultas Pertanian Untirta membuka Jurusan Agronomi berdasarkan SK Dirjen DIKTI Nomor: 046/B/T/2002.
    Sebagai upaya turut sertanya Fakultas Pertanian Untirta dalam menunjang pembangunan nasional dan daerah, terutama pengembangan SDM di sektor perikanan, pada tahun akademik 2008/2009 Fakultas Pertanian Untirta membuka Jurusan Perikanan berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 547/D/T/2008 tanggal 5 Maret 2008 tentang Ijin Penyelenggaraan Program Studi Perikanan (S-1) di Fakultas Pertanian Untirta
    Sesuai Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor : 163/DIKTI/Kep/2007, tanggal 29 November 2007, perihal perubahan nomenklatur jurusan yang disesuaikan dengan nomenklatur baru, yakni dari Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian menjadi Agribisnis dan Jurusan Agronomi menjadi Agroekoteknologi, maka sampai saat ini Fakultas Pertanian Untirta menyelenggarakan Program Pendidikan Sarjana (S1) :

  1. Jurusan Agribisnis
  2. Jurusan Agroekoteknologi
  3. Jurusan Perikanan

    Sebagai lembaga pendidikan tinggi pertanian, Fakultas Pertanian Untirta menghadapi tantangan yang berbeda dari waktu ke waktu. Pada era globalisasi, Indonesia akan menghadapi tantangan tersebut menjadi semakin intens. Pada akhir tahun 2015 segera diberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dimana Indonesia masuk dalam zona perdagangan bebas. Tanggung jawab sosial Fakultas Pertanian Untirta bukan hanya memberikan kontribusi berupa lulusan, pengetahuan, dan teknologi, tetapi juga penyesuaian atas penyelenggaraan Tri Dharma terhadap lingkungan luar yang ada. Sementara itu saat ini sektor pertanian menjadi salah satu fokus dari pemerintah, hal ini dapat terlihat dari adanya Kebijakan pertanian yang diarahkan pada kemandirian pangan dengan target akan tercapai pada 3 tahun mendatang. Pertanian memainkan peran multifungsi, tidak saja sebagai penyedia lapangan kerja, penghasil pangan dan kebutuhan lainnya bagi manusia, tetapi juga mengemban fungsi lingkungan, estetika, bahkan budaya.
    Fakultas Pertanian Untirta menyadari sepenuhnya bahwa multifungsi pertanian tersebut baru akan terwujud dengan kerja keras dan karya nyata pelaku- pelaku pertanian, termasuk lembaga pendidikan tinggi pertanian. Untuk itu diperlukan akurasi perencanaan terhadap penanggulangan isu-isu strategis di masa depan, sehingga kerja keras Fakultas Pertanian Untirta mengarah kepada keberhasilan dan memiliki karya nyata dalam pembangunan pertanian.

Selengkap nya.. Klik

Scroll to Top