Puslitbang Perkebunan Perkuat Kolaborasi Dengan Faperta UNTIRTA Sukseskan Program MBKM
AKTIVITAS PUSLITBANGBUN – Upaya memperluas dan mempercepat diseminasi teknologi perkebunan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Puslitbang Perkebunan) melakukan tindak lanjut kerja sama dan melakukan kolaborasi dengan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) Banten. Titik tekan kolaborasi terkait dengan program dan penerapan kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).
Melalui kuliah umum (3/8/2021) secara online, Kepala Pusat Ir. Syafaruddin, Ph.D., memaparkan kesiapan Puslitbang Perkebunan dalam mendukung program MBKM terutama melalui transformasi berbagai teknologi inovasi yang dimiliki dan dihasilkan Puslitbang Perkebunan dengan kegiatan penelitian, magang/PKL dan pembimbingan mahasiswa. Kuliah umum dihadiri oleh Dekan Fakultas Pertanian UNTIRTA Prof.Dr.Ir. Nurmayulis, M.P., beserta jajarannya, mahasiswa dan alumni sebanyak 211 peserta. Dari Puslitbang Perkebunan turut hadir Kepala Balittro Dr. Evi Savitri Iriani, Koordinator KSPHP Dr. Tedy Dirhamsyah, Sub Koordinator Kerjasama Dr. Saefudin, Sub Koordinator PDHP Sudarsono, SE serta perwakilan dari UPT lingkup Puslitbang Perkebunan.
Kuliah umum diawali pemaparan dari Wakil Dekan Bidang Akademik Dr. Susiyanti, SP., MP. sekaligus inisiator kerja sama antara Puslitbang Perkebunan dengan Faperta UNTIRTA. Susi, menegaskan pentingnya kolaborasi dengan lembaga riset/pusat penelitian dalam rangka akselerasi proram MBKM. Selain itu, peranan pencapaian kurikulum erat kaitanya dengan implementasinya melalui berbagai kegiatan nyata untuk memperoleh hard skill dan soft skill, tegas Susi.
Kepala Puslitbang Perkebunan dalam paparanya menyampaikan enam outline yang meliputi: (1) Ruang lingkup kebijakan Puslitbang Perkebunan, (2) Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, (3) Dukungan Puslitbang Perkebunan, (4) Sarpras dan Inovasi Teknologi lingkup Puslitbang Perkebunan, (5) Produk unggulan Puslitbang Perkebunan, (6) Pusat Unggulan Iptek Puslitbang Perkebunan. Kapus, menekankan betapa pentingnya peran lembaga riset terutama Puslitbangbun dalam mengahsilkan inovasi teknologi untuk dimanfaatkan untuk kemajuan bangsa melalui aktivitas riset terutama dengan perguruan tinggi.
Puslitbang Perkebunan bersama 4 unit pelaksana teknis (UPT) di bawahnya yaitu : Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) di Bogor, Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) di Malang, Balai Penelitian Tanaman Palma (Balit Palma) di Manado, dan Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) di Sukabumi, juga memiliki tugas untuk mendiseminasikan hasil teknologi ke masyarakat terutama ke perguruan tinggi, ujar Kapus.
Sesuai Kepmentan No. 56/Kpts/LB.030/M/1/2009, komoditas mandat Puslitbang Perkebunan ada 79 dengan 17 komoditas prioritas. Komoditas Lada, Jambu Mete, Cengkeh, Jahe, Nilam, Temulawak adalah mandat Balittro, Kapas, Jarak Pagar, Tembakau, Tebu adalah mandatnya Balittas, Kelapa, Kelapa Sawit, Sagu, Aren adalah mandatnya Balit Palma serta Kopi, Kakao, Karet mandatnya Balittri, imbuh Kapus.
Adapun bidang keahlian dan penelitian yang ada di lingkup Puslitbang Perkebunan yang dapat diikuti oleh para mahasiswa antara lain (1) pemuliaan dan bioteknologi, (2) budidaya, ekofisiologi, hama/penyakit, sosial ekonomi, (3) produk food dan non food, dan (4) bahan bakar nabati (BBN). Sementara untuk para dosen yang melakukan kegiatan penelitian, pola kebijakan penelitian di Puslitbang Perkebunan tidak lagi bersifat individual, tetapi bermitra. Kegiatan kuliah umum adalah salah satu bentuk kemitraan antara Faperta UNTIRTA dengan Puslitbang Perkebunan, tambahnya.
Sebelumnya Dekan Faperta UNTIRTA Prof. Dr. Ir. Nurmayulis, MP., dalam Sambutannya mengatakan bahwa acara ini sangat penting karena penyelenggaraan kegiatan MBKM ini melibatkan pihak luar sebagai mitra yang diikat melalui perjanjian kerja sama yang salah satunya adalah Puslitbang Perkebunan. Implementasi kurikulum MBKM di UNTIRTA memiliki banyak bentuk antara lain magang, praktek kerja, penelitian, studi atau proyek independen. Ada juga kegiatan wirausaha, transfer kredit, asisten mengajar, proyek kemanusiaan dan membangun desa atau kuliah kerja nyata tematik. Kegiatan-kegiatan tersebut akan ada pengakuan/penyetaraan penilaian secara akademis.
Kegiatan MBKM ini memiliki daya tarik bagi mahasiswa khususnya memungkinkan adanya konversi matakuliah skripsi. Ada hal yang perlu digarisbawahi adalah matakuliah skripsi tidak dapat dijadikan seperti tabungan. Misal mhs smtr 5 melakukan keg magang yang dikonversi ke skripsi dan ditabung dulu sks skripsinya untuk dipakai di akhir masa studi.
Pada akhir kuliah umum Kapus dan Dekan berharap kegiatan magang/PKL mahasiswa serta kolaborasi riset dapat terwujud segera. Sehingga mahasiswa mampu menyelesaikan studinya sesuai dengan waktu dan mampu menghasilkan pembelajaran yang diharapkan, yaitu memiliki pengetahuan dan skill yang memadai dan tinggi. (Bur/Tim Web).
Sumber:perkebunan.litbang.pertanian.go.id