Kuliah pakar jurusan Agroekoteknologi, dilaksanakan pada tanggal 06 Juni 2024, kuliah pakar ini di ikuti oleh mahasiswa semester 2, 4, 6 dan 8. Pemateri dalam kuliah pakar kali ini adalah Bapak Nur Edy, Ph.D beliau merupakan peneliti aktif pada Associate researcher CRC-990 EFFORTS Germany-Indonesia, Anggota Asosiasi Mikoriza Indonesia dan Anggota Perhimpunan Fitopatologi Indonesia (PFI). Tema kuliah pakar adalah Teknologi Mikrobiologi untuk Sustainable Agriculture.
Dituangkan dalam buku “New Roots for Agriculture” Sustainable Agriculture adalah praktik sistem terpadu produksi tanaman dan hewan yang dalam jangka panjang akan:
- Memenuhi kebutuhan pangan dan serat manusia
- Meningkatkan kualitas lingkungan da sumber daya alam yang menjadi sandaran perekonomian pertanian
- Memanfaatkan sumber daya tak terbarukan dan sumber daya pertanian seefisien mungkin
- Mempertahankan kelangsungan ekonomi operasi pertanian
- Meningkatkan kualitas hidup petani dan masyarakat secara keseluruhan
Praktek pertanian saat ini yang umum dilakukan petani adalah Un sustainable agriculture dimana secara umum dapat menyebabkan terjadinya hal-hal negative sebagai berikut :
- Degradasi Tanah: dimana masyarakat masih banyak yang menjalankan praktik pertanian secara berpindah-pindah, dari adanya penggunaan pestisida dan pupuk kimia secara berlebihan menyebabkan kerusakan lingkungan, menurunkan kesuburan tanah.
- Pencemaran air: praktik pertanian kebanyakan berada di dataran tinggi (perbukitan) dimana ketika aktivias pertanian terjadi dengan banyaknya pengguanaan bahan kimia, maka terjadi run off pada air yang mengaliri lahan sehingga masuk ke area pemukiman yang berada di dataran redah, menyebabkan air tercemar dan berbahaya bagi kesehatan manusia.
- Emisi gas rumah kaca: terjadi karena adanya pembakaran lahan, penggunaan pupuk kandang yang tidak tepat, polusi dari mesin-mesin pertanian menyebabkan udara tidak sehat, kehijauan yang relatif rendah menjadikan udara menjadi panas.
- Kemiskinan petani: dari adanya praktik pertanian yang tidak berkelanjutan, penurunan kesuburan tanah menyebabkan penurunan hasil panen.
- Salah satu teknologi yang saat ini banyak diteliti adalah kontribusi mikroba dalam pertanian yang dianggap dapat memenuhi berbagai tantangan produksi tanaman, diantaranya :
- Meminimalisir penggunaan bahan kimia
- Mikroba tanah: Bakteri, Archae, Jamur, Alga, Protozoa
- Microbiomes (kumpulan dari mikroorganismenya), ketika mikroba harus harus diperbanyak mlalui media di laboraorium harus tetap memperhatikan fungsi yang ada yaitu untuk menciptakan lingkungan yang sesuai untuk mikroba.
- Biofertilizer: diantara fungsinya adalah memfiksasi N, pelartu P, micronutrient, plant growth promoting.
- Pengendali hayati patogen tanaman: ex. Trichoderma merupakan musuh alami
- Bioremediasi: enzim dari mikroba bisa menetralkan bahan kimia di lahan tercemar. Ex. Ada mikroba yang bisa menjepit logam berat.
- Mikroba membantu tanaman survive ketika ada cekaman lingkungan
Berbagai potensi teknologi mikrobiologi yang dapat dikembangkan pada masa mendatang merupakan potensi besar bagi lulusan jurusan Agroekoteknologi untuk dapat berkontribusi aktif. Kemampuan lulusan dalam memenuhi berbagai kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang mahir pada bidang ini sudah sangat ditunggu. Besar harapan alumni jurusan Agroekoteknologi Faperta Untirta dapat memberikan sumbangsih yang berarti dalam sistem pertanian berkelanjutan di Indonesia.