Jurusan Agroekoteknologi kembali menyelenggarakan kegiatan rutin tiap tahunnya yaitu mengadakan Studi Banding Integrated Farming Sistem Pertanian & Ternak serta Agrosilvopastura yang dilaksanakan di Bukit Agro Waruwangi Kabupaten Serang Banten.
Studi banding mengenai Integrated Farming System (IFS) yang mencakup pertanian, peternakan, dan agrosilvopastura merupakan langkah yang baik untuk memahami praktik berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam dan produksi pangan yang efisien. IFS mengintegrasikan berbagai aspek pertanian dan peternakan dengan pemanfaatan agroforestri (pohon dan tanaman hutan) untuk mencapai hasil yang lebih baik dan berkelanjutan.
Dalam acara tersebut dihadiri oleh Dekan Fakultas Pertanian yang diwakili oleh Prof. Dr. Ir. Kartina AM., MP, Ketua Kedaireka Program Studi Agroekoteknologi (Dr. Susiyanti, M.P.), Ketua Program Studi Agroekoteknologi (Ir. Andi Apriany Fatmawaty, M.P.), Para Narasumber Perwakilan dari Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPKDI) Provinsi Banten ( Sarip Jaenuddin, S.Pt., Perwakilan dari Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) (Hadi Siswoyo, Ir., M.M.), Direktur Utama PT. Agrobisnis Banten Mandiri ( H. Saeful Wijaya, S.E.), Para Dosen dan mahasiswa.
Berikut beberapa aspek penting dari Integrated Farming System (IFS) yang mencakup pertanian, peternakan, dan agrosilvopastura:
-
Pertanian: Praktik pertanian dalam IFS mencakup budidaya tanaman pangan, hortikultura, dan tanaman keras seperti pohon buah-buahan. Pertanian tumpang sari adalah pendekatan umum di mana tanaman berbeda ditanam bersamaan di lahan yang sama. Praktik ini meningkatkan produktivitas lahan dan mengurangi kerentanan terhadap gagal panen.
-
Peternakan: Peternakan dalam IFS mencakup pemeliharaan ternak seperti sapi, kambing, ayam, dan lainnya. Dalam IFS, kotoran ternak dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk pertanian, menciptakan sirkulasi yang menguntungkan antara sektor peternakan dan pertanian.
-
Agrosilvopastura: Agrosilvopastura adalah praktik yang mengintegrasikan pertanian, peternakan, dan pengelolaan hutan. Ini melibatkan penanaman pohon atau pepohonan di lahan pertanian atau peternakan, yang dapat memberikan manfaat seperti peneduh, kayu bakar, dan peningkatan kualitas tanah. Pohon-pohon ini juga dapat menjadi sumber pakan ternak.