Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) Kementerian Pertanian mendatangkan perwakilannya dari Cianjur untuk hadir dalam penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) pada hari Kamis, 20 Februari 2020. Bertempat di lantai 2 laboratorium Agroekoteknologi Faperta Untirta, dari Balithi hadir Ir. Rudy Soehendi, MP., Ph.D. (Kepala Balai Penelitian Tanaman Hias), Prof. Dr. Ir. Budi Marwoto, MS. (Peneliti Utama), Ronald Bunga Mayang, SP., M.Si. (Kasie. Jasa Penelitian), dan Wisnu Ardi Pratama (Staf Pengelola Kerja Sama) disambut oleh Prof. Dr. Nurmayulis, Ir., MP. selaku Dekan Faperta yang didampingi pula oleh Wakil Dekan Bidang Akademik (Dr. Susiyanti, SP., MP. dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Penguatan Kemitraan (Dr.nat.techn. Weksi Budiaji, S.Si., M.Sc.).
Balithi sendiri telah banyak berperan dalam penelitian dan pengembangan di bidang florikultura. Hal tersebut tentu sangat relevan dengan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Faperta. Oleh karena itu, kerja sama kedua lembaga ini antara lain dalam kegiatan penelitian dan pengembangan inovasi teknologi di bidang florikultura, publikasi/seminar hasil penelitian serta Kuliah Kerja Profesi (KKP) untuk mahasiswa dan dosen.
Acara diawali dengan kuliah umum yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Budi Marwoto, MS. (Peneliti Utama) yang berjudul Pengembangan Inovasi Teknologi Tanaman Hias untuk Mendukung Ekspor. Industri florikultur memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional karena memiliki PDB lebih dari Rp. 9 triliun dan pendapatan ekspor US $ 18 juta. Ada 10 jurus untuk meningkatkan ekspor florikultur yang salah satunya adalah aplikasi inovasi teknologi. Balithi memiliki jaringan inovasi global yang menghasilkan produk tanaman hias varian baru, misalnya tanaman pacar air yang bekerja sama dengan Jepang.
Setelah kuliah umum, acara tanya jawab dipandu oleh Dr.nat.techn. Weksi Budiaji selaku moderator. Mahasiswa sangat antusias untuk berdiskusi dengan narasumber. Diskusi dimulai dari kendala-kendala yang dihadapi sampai dengan teknologi pasca panen untuk mempertahankan kesegaran tanaman hias. Setelah tanya jawab, acara puncak adalah penandatangan perjanjian kerjasama antara Balithi dengan Faperta Untirta.
Dengan resminya perjanjian kerja sama ini melalui penandatanganan oleh Dekan Faperta dan Kepala Balithi, diharapkan akan semakin berkembang teknologi di bidang florikultura sehingga tidak hanya mengharumkan nama kedua lembaga namun juga bangsa dan negara Indonesia (Rifky).